KORANJURI.COM – Berkaca dari peristiwa tawuran pelajar di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat yang mengakibatkan satu korban tewas, dibutuhkan pengawasan dan edukasi bahaya perilaku kekerasan.
Kapolres Sukabumi AKBP Samian mengatakan, pendidikan karakter penting diberikan kepada pelajar dan generasi muda untuk menekan perilaku tindak kekerasan.
“Perilaku kekerasan itu cerminan dari lemahnya pendidikan karakter dan pengawasan,” kata Samian, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Kasus meninggalnya M (15 Tahun) pada Rabu 28 Agustus 2024 mengejutkan banyak pihak. Terutama, warga Kampung Ciutara, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
Korban meninggal dunia setelah dibacok oleh sekelompok pelajar dengan dugaan motif balas dendam. Insiden ini menimbulkan keprihatinan mendalam terkait maraknya kekerasan di kalangan anak-anak dan remaja.
“Anak-anak perlu dibekali nilai-nilai moral dan bimbingan agar mampu mengelola emosi dan menghindarkan diri dari konflik dengan cara yang positif,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Samian.
Menurut Kapolres, peran orangtua dibutuhkan dalam pendampingan tumbuh kembang anak. Terutama, memantau pergaulan dan aktifitas mereka di luar rumah.
“Kurangnya pengawasan jadi penyebab anak berpotensi melakukan tindakan negatif,” jelasnya demikian. (Lib)