“Tujuannya supaya anak memiliki kegiatan praktek dalam ilmu yang dipelajari dengan menyenangkan. Maka kita coba supaya anak-anak senang menerapkan ilmu terapan, dengan ceria sehingga betul-betul berkesan,” ujar Junaidi.
Menurutnya, sebelum pelaksanaan lomba, sebulan sebelumnya dilakukan sosialisasi tentang perlombaan tersebut. Masing-masing kelas membentuk tim wakil kelas terdiri dari tiga anak.
Para peserta ini, kata Junaidi, selanjutnya diberi pelatihan karena sebenarnya mereka masih awam dengan roket air, meski sering mendengarnya. Mereka belum tahu bagaimana cara membuatnya dengan benar, dasar ilmunya seperti apa. Setelah mereka praktek, kemudian diberi kesempatan latihan sendiri secara mandiri.
Pelatihan yang diajarkan, terang Junaidi, tentang berat roket dan gaya tekan udara harus seimbang, tidak boleh ada celah udara dalam bodi roket karena akan membelok-belokkan arah roket.
“Tentang sudut juga kita ajarkan, ada sudut elevasinya berapa, untuk jarak tembak jauh berapa, semua diajarkan cara menghitungnya. Sehingga hasilnya paling tidak bisa mendekati atau paling tidak dalam radius lingkaran supaya masuk dalam penilaian,” jelas Junaidi, sambil menambahkan, dari para juara ini, nantinya diproyeksikan mewakili SMK Pansa Kutoarjo ketika ada perlombaan roket air di luar sekolah.