Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat roket air, antara lain botol air mineral, selotip, pemberat (plastisin), kertas duplek untuk sayap, pralon untuk peluncur serta tali ties untuk menjepit botol (roket).
Setiap peserta melakukan tiga kali peluncuran, dengan jarak 80 meter dari titik luncur ke pusat sasaran. Yang pertama untuk ujicoba, peluncuran kedua dan ketiga dilakukan penilaian. Hasilnya, yang masuk ring penilaian ada 5 peserta. Dan tiga peserta terdekat dari titik sasaran meraih juara 1, 2 dan 3.
Untuk penilaiannya, sebut Junaidi, hanya sampai pada ketepatan sasaran. Namun sebenarnya ada penilaian tentang pengetahuan peserta berdasarkan teorinya itu apa, yakni tentang gaya, yang dilakukan dengan semacam wawancara sederhana.
Dengan kompetisi ini, kata Junaidi, bagi siswa bisa membangkitkan semangat belajar mereka pasca covid, dengan mengikuti kegiatan yang bersifat positif. Siswa juga mengetahui bahwa ilmu yang dipelajari di kelas itu bisa diterapkan dengan rasa menyenangkan.
“Kompetisi ini memperebutkan piala bergilir dari kepala sekolah. Para peserta akan mendapatkan sertifikat lomba dan hadiah untuk kelas. Ini baru pertama kali diadakan dan nantinya akan menjadi program tahunan,” pungkas Junaidi. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS