“Dari P5 ini, tujuannya siswa memiliki profil pelajar Pancasila. Jadi diharapkan nanti anak-anak itu ada karakter yang muncul ketika ada P5 di sekolah. Dengan tumbuhnya karakter ini, diminta orangtua juga ikut bekerjasama dalam pembentukan karakter tsb,” ungkap Wahyu.
Dia mencontohkan, ada tugas pembuatan anyaman dari bambu dan anak-anak tidak bisa membuatnya. Namun dengan diberi pelajaran di sekolah, harapannya anak ini akan menjadi anak yang telaten, tekun anak yang nanti mau bekerjasama dengan temannya.
Ketika di rumah kok nggak bisa membuatnya, diharapkan Wahyu, orang tua juga memotivasinya, bahwa mereka bisa mengerjakannya. Jadi tidak menyepelekan, jika tidak bisa dengan membeli yang sudah jadi.
“Harus diselesaikan semampunya. Ini harapan kami, orangtua juga ikut berperan serta dalam menumbuhkan karakter anak agar semakin lama semakin baik, seperti yang kita inginkan yaitu pemuda yang mempunyai profil Pancasila,” ungkap Wahyu.
Bertema ‘Dengan P5 Mari Kita Kembangkan Ketrampilan Intra Personal Guna menunjukkan Kreativitas dan Potensi Siswa’, untuk siswa kelas 7 menampilkan senam kreasi. Mereka meningkatkan kesegaran jasmaninya dengan membuat senam kreasi, dengan membuat gerakan-gerakan tertentu.
“Jadi dari awal mereka dibimbing oleh fasilitator-fasilitator. Mereka membuat sendiri sampai menjadi sebuah senam,” jelas Wahyuni.
Untuk siswa kelas 8, terang Wahyuni, mereka membuat karya dari anyaman bambu, karena intinya di tema kewirausahaan itu anak-anak bisa memanfaatkan bambu yang ada di sekitar mereka , baik dari daunnya maupun akarnya untuk dibuat hiasan atau kerajinan.
