RSUD dr.Tjitrowardojo Purworejo Sukses Gelar Visitasi Klinik untuk Layanan Vaksin Internasional

oleh
Penandatanganan Kerjasama antara RSUD dr. Tjitrowardojo Kabupaten Purworejo dengan BKK Kelas I Cilacap - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – RSUD dr. Tjitrowardojo Kabupaten Purworejo sukses menggelar kegiatan Visitasi Klinik untuk Layanan Vaksin Internasional, Kamis (02/10/2025) lalu.

Bertempat di Ruang Auditorium, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Cilacap, Maman Sudirman, ST., M.Kes beserta Tim Verifikasi.

Dari pihak RSUD dr. Tjitrowardojo, hadir jajaran pimpinan mulai dari Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Januariyanto, SH., MM., Wakil Direktur Pelayanan, dr. Nunik Sulistyaningsih, M.Sc., serta seluruh pejabat struktural dan tim inti.

Diawali dengan sambutan hangat dari Wakil Direktur Pelayanan dan arahan penting dari Kepala BKK Kelas I Cilacap, acara berlanjut ke tahap inti, yakni Verifikasi Lapangan.

Tim BKK Kelas I Cilacap melakukan penelusuran (telusur) mendalam ke berbagai lokasi yang menjadi kunci pelayanan vaksin internasional, meliputi ruang tunggu hingga pengambilan sertifikat vaksin, ruang pelayanan dan ruang tunggu pasca-vaksinasi dan fasilitas pendukung penting seperti Ruang Farmasi (penyimpanan vaksin), Ruang Genset, hingga Unit Pengolahan Limbah.

Acara mencapai puncaknya dengan paparan hasil verifikasi telusur lapangan oleh Tim Verifikasi BKK Kelas I Cilacap, yang hasilnya positif.

“Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Kerjasama antara RSUD dr. Tjitrowardojo Kabupaten Purworejo dengan BKK Kelas I Cilacap,” ujar Wakil Direktur Pelayanan, dr. Nunik Sulistyaningsih, Senin (06/10/2025).

Kerja sama ini, menurut Nunik, menjadi tonggak sejarah bagi RSUD dr. Tjitrowardojo untuk mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan internasional.

“Layanan vaksin internasional di rumah sakit ini diharapkan dapat berjalan optimal dan profesional, secara langsung mendukung keamanan kesehatan masyarakat dalam konteks perjalanan global dan kekarantinaan kesehatan,” pungkas Nunik. (Jon)