KORANJURI.COM – STIKes Bantul menerjunkan mahasiswanya dari Prodi D3 Keperawatan dan S1 Farmasi untuk menjalani KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Dukuh Soko, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul.
Secara seremoni, kedatangan para mahasiswa STIKes Bantul ini diterima pemerintahan desa setempat, Jum’at (07/02/2025) malam.
Dosen Pembimbing Lapangan 2 (DPL) KKN Apt. Arie Dwi Pratiwi., M.Pharm., Sci., mengungkapkan, para mahasiswa yang menjalani KKN dan PKL tersebut merupakan gabungan dari mahasiswa jurusan D3 Keperawatan dan S1 Farmasi.
Untuk mahasiswa jurusan Farmasi, kata Arie, beberapa kegiatan yang dilakukan selama menjalankan program tersebut, diantaranya pemberdayaan masyarakat, pengembangan obat dan kosmetika herbal, kesehatan masyarakat dan penelitian.
“Harapannya dengan kolaborasi antara Keperawatan dan Farmasi ini, mereka bisa saling melengkapi dengan disiplin ilmu yang berbeda dan belajar bersama,” ujar Arie di sela kegiatan.
Dosen Pembimbing Lapangan lainnya Supatmi, S.Kep.,Ns.,M.Kep., menyebutkan, untuk mahasiswa jurusan Keperawatan, mereka akan melakukan kegiatan pelayanan khusus untuk keluarga dan gerontik.
Pertama, mahasiswa akan melakukan pengkajian di keluarga masing-masing yang langsung tersinkron dengan aplikasi ASIK (Aplikasi Sehat Indonesiaku) yang sudah disediakan pemerintah pusat,
Dari situ akan kelihatan yang belum terlayani di keluarga satu persatu apa saja, yang akan ditindaklanjuti untuk mendapatkan pelayanan, baik itu dari kader atau puskesmas
“KKN dan PKL ini akan berlangsung 6 minggu kedepan untuk 3 kelompok. Setiap kelompok akan menjalaninya selama 2 minggu,” ujar Supatmi.
Pacsa libur lebaran, kata Supatmi, kegiatan akan lanjutkan, dimana akan dibagi menjadi dua kelompok untuk penanganan kasus penyakit yang dihasilkan dari survei yang sekarang ini dilakukan.
Dari hasil survei ini akan diketahui, jumlah kasus penyakit yang ditemukan, misal hipertensi, DM, jantung, stroke dan lainnya. Dari hasil ini akan diambil penyakit yang utama atau yang paling banyak di Dukuh Soko, dan itu bukan penyakit menular yang sesuai visi misinya prodi D3 Keperawatan.
Bekerjasama dengan Puskesmas Pundong, sebut Supatmi, dalam hal ini mengambil sampel Dukuh Soko untuk menjadi pilot projek terkait penerapan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dan intervensinya.
“Ini baru dan belum dikerjakan di wilayah kerja Puskesmas Pundong,” ungkap Supatmi.
Dalam penanganan ini, ujar Supatmi, mahasiswa akan secara urut melakukan penanganan, dari mulai ditemukannya masalah di masyarakat, penanganan di rujukan tingkat 1 serta ketika ada rujukan berikutnya di RS.
Diharapkan mahasiswa akan terbekali, mulai dari asuhan keperawatan yang ada di komunitas, keluarga, individu yang sehat di masyarakat mulai sakit hingga mendapatkan satu asuhan yang paripurna.
“Sehingga ketika ditempatkan dimanapun mereka punya pengalaman yang menyeluruh,” terang Supatmi.
Selaku Kepala Dukuh Soko, Suyanto mengaku sangat senang dengan adanya mahasiswa STIKes Bantul yang melakukan KKN dan PKL di tempatnya.
Dengan jumlah penduduk mencapai seribu lebih, dimana masih banyak penyakit yang belum tertangani dengan baik, seperti DM, hipertensi maupun jantung, kata Suyanto, harus sering disampaikan, karena warganya mudah lupa.
“Mereka diingatkan untuk jaga kesehatan. Harapannya, warga menjadi lebih sadar akan pentingnya kesehatan,” ujar Suyanto.
Selaku Ketua STIKes Bantul, Nuryadin, S.Sos., M.Pd., menyambut baik adanya kegiatan KKN dan PKL mahasiswanya di Dusun Soko ini.
Menurut Nuryadin, KKN bertujuan memberikan bekal dan pengalaman baru kepada para mahasiswa, dimana mereka harus mengaplikasikan teori, ilmu yang didapat selama kuliah, ke masyarakat melalui program KKN dan PKL.
Dengan mengikuti program KKN dan PKL ini, kata Nuryadin, diharapkan mereka akan menemukan pengalaman baru, teori baru dan mengkolaborasikannya antara teori dan ilmu yang didapat di kampus dengan kenyataan di lapangan
“Sehingga akan menambah khasanah, pengetahuan, keterampilan dan kompetensi mahasiswa STIKes Bantul baik farmasi maupun keperawatan. Sehingga pasca lulus mereka siap bekerja dan terjun ke masyarakat,” pungkas Nuryadin. (Jon)