Guru dan Siswa SMK Kesehatan Purworejo Jalani Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

oleh
Foto bersama dalam Sosialisasi dan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia di SMK Kesehatan Purworejo - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Puluhan guru dan siswa SMK Kesehatan Purworejo mengikuti UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia).

Diawali dengan sosialisasi, kegiatan UKBI untuk guru berlangsung Selasa (05/11/2024), dengan menghadirkan narasumber dan pendamping dari Balai Bahasa Jawa Tengah,
Getmi Arum Puspitasari, M.Pd., dan Dwi Cahyanto.

Faridhatun Ulfa, S.Pd., Pj Penguatan Literasi UKBI SMK Kesehatan Purworejo menjelaskan, UKBI bagi guru diikuti 33 peserta dan siswa 45 peserta.

“UKBI ini secara online dengan masuk ke laman UKBI Kemendikbud.go.id.,” jelas Ulfa, Rabu (06/11/2024).

UKBI ini, menurut Ulfa, merupakan penguatan literasi dalam program SMK PK (Pusat Keunggulan) dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemahiran berbahasa Indonesia guru dan siswa.

Isi dari UKBI, kata Ulfa, menyimak atau mendengar dialog, monolog melalui rekaman dan selanjutnya menjawab beberapa pertanyaan/ soal. Soal lainnya, tentang kaidah bahasa, antara pertanyaan dan jawaban sesuai atau tidak. Selanjutnya tentang membaca. Setelah membaca teks, ada pertanyaan yang harus dijawab.

Hasil atau score dari UKBI ini, jelas Ulfa, terbagi menjadi beberapa kategori, yakni, Istimewa (725-800), sangat unggul (641-724), unggul (578-640), madya (482-577), Semenjana (405-481), marjinal (326-404), terbatas (251-325).

“Untuk UKBI guru dilaksanakan Selasa (05/11/2024) dan siswa Jum’at (08/11/2024) mendatang,” ungkap Ulfa.

Atas nama sekolah, Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd., sangat mendukung program ini karena untuk mengetahui sejauh mana kemampuan komunikasi berbahasa untuk guru dan siswa.

Karena, kata Nuryadin, dari hasil penelitian, dari keberhasilan seseorang akademik hanya berpengaruh 20 persen – 30 persen. Namun sisanya justru lebih banyak dipengaruhi oleh (salah satunya) kemampuan komunikasi, selain kemampuan organisasi dan kepemimpinan.

“Saya berharap di UKBI ini nilai guru dan siswa ada di posisi yang maksimal atau bagus,” harap Nuryadin .

Setelah mengikuti kegiatan ini, kata Nuryadin, guru-guru diharapkan bisa lebih efektif lagi dalam menyampaikan pembelajaran dan siswa bisa lebih efektif ketika berkomunikasi, baik dalam tes wawancara melamar pekerjaan atau ketika sudah masuk perusahaan bisa berkomunikasi dengan baik sehingga kariernya makin lancar.

“Apalagi kemampuan komunikasi di medsos. Karena kedepan, orang-orang yang sukses dia mampu bermain dan berkomunikasi di media sosial dengan efektif dan efisien dengan menjadi youtuber ataupun tiktoker,” pungkas Nuryadin. (Jon)