KORANJURI.COM – Perumda Air Minum Tirta Perwita Sari Purworejo (PDAM Purworejo) membuka kantor cabang baru Butuh-Grabag yang berada di Desa Sruwohrejo, RT 03 RW 1, Kecamatan Butuh.
Pembukaan kantor cabang baru ini ditandai dengan acara tasyakuran dan pemotongan tumpeng, Rabu (04/12/2024). Secara simbolis, Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo, ST, MSi, memberikan potongan tumpeng kepada Plt Kepala Kantor Cabang Butuh-Grabag, Cikal Bagaskara, ST.
Pada kegiatan tasyakuran tersebut juga dihadiri Dewan Pengawas, jajaran struktural PDAM Purworejo, perwakilan PT Aquatec Rekatama Konstruksi, kepala desa dan tokoh masyarakat setempat serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Di sela kegiatan, Hermawan Wahyu Utomo menyampaikan, bahwa pembukaan kantor cabang Butuh-Grabag tersebut merupakan strategi untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan pelayanan, khususnya pelayanan wilayah Purworejo bagian barat selatan, dari Pituruh, Kemiri, Butuh hingga Grabag.
Diungkapkan, untuk kondisi air tanah di wilayah itu, khususnya wilayah Butuh dan Grabag, tidak bagus serta pelayanan air bersihnya belum ada. Juga, kalau suatu saat musim kemarau air laut sering masuk, jika musim hujan juga sering banjir.
“Jadi keluhan-keluhan masyarakat itu kita akomodir, khususnya terkait air bersihnya,” terang Hermawan, tentang alasan pengembangan untuk wilayah bagian barat selatan Purworejo.
Dipilihnya kantor cabang baru di Desa Sruwohrejo, karena daerah itu sebagai titik tengah untuk wilayah Butuh-Grabag dalam pelayanan.
Menurut Hermawan, adanya kantor cabang baru tersebut juga sebagai tindak lanjut adanya proyek Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik, khususnya untuk wilayah-wilayah tersebut.
“Untuk Eksisting terakhir hingga Desember dipasang sekitar 5.596 sambungan rumah dari bantuan inpres dan itu gratis untuk wilayah Grabag, Butuh, sebagian Pituruh, sebagian Kemiri dan sebagian wilayah Kutoarjo. Untuk yang paling banyak di wilayah Grabag dan Butuh,” sebut Hermawan.
Untuk tahun 2025, kata Hermawan, diarahkan bagi yang belum kebagian inpres, diakomodir lewat reguler melalui program diskon atau potongan, agar semua bisa menikmati air berkah dari PDAM.
Pelayanan dari proyek inpres ini bisa dinikmati di awal Januari 2025. Saat ini progres sudah mencapai 75 persen, tinggal pembenahan di jaringan distribusi yang akan dilanjutkan dengan uji alir.
Dari debit rasio 1 liter untuk 100 pelanggan, kata Hermawan, dari jumlah 5.596 sambungan rumah sebenarnya sudah over. Karena untuk Grabag dan Butuh ini disuplay dari Jembangan, dengan kapasitas 50 liter/detik.
Tapi disini karena daerah pedesaan, khususnya konsumen-konsumennya, jadi tidak bisa 1 banding 100, namun 1 liter banding 150 pelanggan karena pemakaian sedikit dan ada alternatif sumur.
Lebih jauh Hermawan menjelaskan, bahwa untuk wilayah Purworejo bagian barat yang berbatasan dengan Kebumen dan bagian selatan berbatasan dengan samudra Hindia, sebenarnya karakter tanahnya tidak bagus.
“Karena akuifernya mengandung logam berat besi, karena disitu rata-rata aluvialnya hasil lapukan dari Sumbing. Sehingga air yang ada tidak terlalu bagus untuk dikonsumsi sehingga harus dilakukan filtrasi atau difilter dulu,” jelas Hermawan.
Diharapkan, supaya masyarakat bisa mengantisipasi kondisi akuifer itu dengan mamakai air PDAM sehingga penyakit-penyakit seperti ginjal, kolera, disentri yang disebabkan karena bakteri Coli, tidak terjadi. Juga tidak ada lagi miskin ekstrim maupun stunting dan pelayanan air bersih di wilayah itu bisa maksimal.
“Dengan adanya kantor cabang baru ini harapannya masyarakat lebih mudah, lebih dekat, lebih gampang untuk mengakses semua fasilitas pelayanan kami, baik dari pemasangan, info gangguan, droping tangki atau apapun lebih mudah. Dan pelayanan buka 24 jam,” pungkas Hermawan. (Jon)