Pembiasaan Mengaji Berdiferensiasi Tingkatkan Iman dan Taqwa Siswa SMPN 32 Purworejo

oleh
Para ustadz dan ustadzah pembimbing siswa foto bersama Kepala SMPN 32 Purworejo Agung Setiono, S.E., M.Pd. - foto: Koranjuri.com

Punya anak tidak cuma pintar. Tapi harapan orang tua dan guru adalah punya anak pintar dan benar. Pintar tapi benar, cerdas tapi betul langkahnya sehingga suatu saat nanti anak-anak jika menjadi pemimpin disamping pintar dan cerdas tapi juga benar langkahnya.

“Untuk mewujudkan itu, semua pihak harus bekerjasama dan memiliki komitmen bersama untuk saling membantu, saling memberi masukan apa yang bisa dikerjakan masing-masing sesuai tugasnya. Jadi harus berkolaborasi untuk menciptakan generasi millenial yang cerdas beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,” ungkap KH Abdul Haq dihadapan peserta peringatan Isra’ Mi’raj.

Diselingi dengan humor dan Sholawatan dengan iringan grup Hadrah siswa, para peserta tampak serius namun santai saat KH Abdul Haq menyampaikan tausiyahnya.

Di sela kegiatan, Kepala SMPN 32 Purworejo Agung Setiono, S.E., M.Pd., melalui Imam Sa’i, S.Pd., Ketua Panitia Isra’ Mi’raj menjelaskan, adanya Qiroatul Qur’an bukan kegiatan akhir mengaji melainkan sebagai kegiatan penyemangat siswa untuk terus mengaji dan semakin rajin mengamalkan Alquran. Program Pembiasaan Mengaji Berdiferensiasi yang selama ini terus digiatkan, khususnya untuk kelas VII harus terus diadakan dan ditingkatkan.

“Tujuannya untuk pembentukan karakter anak untuk peningkatan imam dan takwa kepada Tuhan melalui pengkajian dan pembelajaran Al Qur’an,” ungkap Imam.

Qiroatul Qur’an dalam akhirussanah ini, kata Imam, ada semacam khataman atau Khotmil Qur’an yang dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok pemula, kelompok lancar membaca dan kelompok hafizh atau menghafal.

Dengan program Pembiasaan Mengaji Berdiferensiasi ini, terang Imam, harapannya mampu menciptakan anak-anak didik yang soleh dan solehah, berbakti kepada orang tua, bermanfaat untuk bangsa dan negara.