KORANJURI.COM – Bekerjasama dengan UKM Pramuka Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR), Kwarcab Purworejo menggelar Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Golongan Penggalang (KMD) angkatan 1 tahun 2025.
Pembukaan kegiatan KMD berlangsung Kamis (08/05/2025) di auditorium Kasman Singodimedjo UMPWR. KMD diikuti 100 peserta, terdiri dari 15 peserta putra dan 85 putri. Kegiatan KMD sendiri berlangsung dari Kamis (08/05/2025) hingga Selasa (13/05/2025).
Secara seremoni, pembukaan KMD dilakukan oleh Ketua Kwarcab Purworejo Wasit Diono, S.Sos., dalam sebuah upacara yang ditandai dengan pemukulan gong.
Pada kesempatan tersebut, Wasit Diono menyampaikan, bahwa Kursus Mahir Dasar merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi calon pembina Pramuka. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lahir para pembina yang tidak hanya memahami dasar-dasar kepramukaan, tetapi juga memiliki komitmen untuk membina generasi muda dengan nilai-nilai karakter, kedisiplinan, kepemimpinan, dan semangat kebangsaan.
“Pembina menjadi ujung tombak untuk keberhasilan peserta didik, maka bagi seorang Pembina harus memahami dan menguasai pola pembinaan pendidikan kepramukaan yang benar dan baik,” kata Wasit.
Dalam laporannya, Ketua Panitia KMD Lifia Mawadah Putri menyampaikan, dari 100 peserta tersebut, 96 peserta dari UMPWR dan 4 peserta umum daerah Purworejo diantaranya guru SMK Pancasila 1 Kutoarjo, guru SMPN 23 Purworejo, guru SMPN 24 Purworejo serta instruktur Saka Bhakti Husada Dinas Kesehatan Daerah.
“Kegiatan KMD 2025 bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada anggota Gerakan Pramuka dewasa guna meningkatkan kemampuan membina Pramuka dalam mengasuh peserta didik dan mengelola satuannya sehingga mutu kegiatan semakin meningkat dan terarah,” jelas Lifia.
Terpisah, Wakabinawasa Kwarcab Purworejo Titik Mintarsih, M.Pd., menyampaikan, disinyalir saat ini latihan Pramuka tidak teratur dan Pramuka tidak menarik karena pembinanya tidak menguasai tentang prinsip dasar dan metode kepramukaan, sehingga mengajar Pramuka asal-asalan.
Padahal Pramuka itu, menurut Titik, sesuatu hal untuk membentuk karakter yang bagus, meningkatkan life skill serta meningkatkan wawasan kebangsaan.
“Sering kali kurikulum itu tidak dilalui dengan baik seperti SKU, SKK ataupun SPG,” ujar Titik.
Misal, dalam Pesta Siaga, harus setiap siswa yang diharapkan adalah Siaga Mula, untuk SKK nya 5, namun ternyata itu tidak melalui ujian. Akhirnya timbul keluh kesah kalau Pramuka itu membebani dan tidak merubah karakter.
Itu terjadi, sebut Titik, diantaranya karena pembinanya belum memenuhi syarat. Seorang guru atau bukan guru dinyatakan sebagai Pembina, minimal sudah menjalani KMD. Pola sekarang, KMD dilakukan dengan tatap muka.
Setelah menjalani KMD, peserta akan mendapat ijasah KMD. Setelah itu peserta harus pengembangan selama setengah tahun di gugus depan. Kalau sudah pengembangan dan dinyatakan lulus dengan pendampingan dari pelatih pendamping, maka peserta akan mendapatkan sertifikat Narakarya serta mendapatkan hak bina.
“Itu yang dikatakan mereka sudah KMD dan bisa disebut pembina,” ungkap Titik.
Selama 6 hari pelaksanaan KMD, para peserta dibekali dengan berbagai ilmu. Materi yang digunakan dalam KMD ini kurikulum dengan 72 SKS. Terdiri dari gerakan fundamental gerakan Pramuka, prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan dan lainnya.
Dan dunia penggalang itu kata Titik, menyeluruh. Dari mulai penerimaan alih golongan siaga sampai penggalang, ujian SKU, SKK dan SPG, sampai latihan pembukaan dan penutupan serta tata cara pelantikan.
Di hari kelima KMD ini, ada praktek mengajar atau membina, yang dinilai oleh pelatih pendamping. Juga ada out door manajemen game, materi rencana tindak lanjut serta api unggun.
Titik berharap, para peserta yang mengikuti KMD tahu persis, fundamental kepramukaan seperti apa. Bahwa indikator pencapaiannya ada 4, yakni para peserta didik/pembina sehat, produktif, peduli dan bahagia.
“Serta bisa menerapkan sistem among. Selaku pembina dia bisa menerapkan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani,” pungkas Titik.(Jon)