KORANJURI.COM – Bekerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), SMK Batik Perbaik Purworejo menggelar kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Informasi (TI) dan Artificial Intellegence (AI) untuk pembelajaran.
Diikuti 43 peserta bapak ibu guru, kegiatan pelatihan menghadirkan empat pemateri dari UNY (Universitas Negeri Yogyakarta. Mereka ini Suprapto, M.T., Ph.D., Dr. Umi Rochayati, M.T., Dr. Adi Dewanto, M.Kom., dan Dr. Ir. Masduki Zakarijah.
Secara seremoni, kegiatan yang berlangsung selama dua hari dari Sabtu (05/12/2014) hingga Minggu (06/10/2024) juga dihadiri jajaran komite, Ketua Yayasan Batik Perbaik Purworejo Masrukhin, serta Pengawas SMK dari Cabdin Wilayah VIII Jateng H. Bani Mustofa, M.Pd., yang berkesempatan membuka kegiatan.
Kepala SMK Batik Purworejo, Yati Dwi Puspita Adi, S.Pd., menjelaskan, adanya pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi guna menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif, interaktif, dan menyenangkan bagi siswa.
“Pelatihan ini untuk peningkatan kapasitas dari guru-guru dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang sudah ada supaya pembelajaran lebih menarik, inovatif dan kreatif,” ujar Pipit, panggilan akrab Yati Dwi Puspita Adi, Sabtu (05/10/2024).
Harapannya, kata Pipit, setelah mendapatkan pelatihan dan peningkatan kompetensi di dalam pembelajaran, guru-guru bisa mengaplikasikan/mengimplementasikannya, sehingga anak-anak merasa dalam pembelajaran itu merasa lebih kreatif, lebih inovatif dan terasa menyenangkan.
Suprapto, salah satu narasumber dari Departemen Pendidikan dan Elektronika dan Informatika UNY menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dipilihnya SMK Batik Purworejo, karena di sekolah ini ada jurusan Teknologi Informasi.
“Kegiatan ini sepenuhnya disuport oleh Universitas Negeri Yogyakarta. Pelatihan kita berikan secara teori dan praktek,” jelas Suprapto di sela kegiatan.
Suprapto yang juga menjabat sebagai sekertaris direktur pada Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat UNY ini menyampaikan, materi yang disampaikan dalam pelatihan menyesuaikan dengan kondisi saat ini, yakni terkait dengan Teknologi Informasi dan Artificial Intellegence (AI) untuk pembelajaran.
“Kita berikan pelatihan kepada guru-guru itu, aplikasi AI itu di sekolah itu kayak apa sih. Supaya nanti ketika guru mengajar itu bisa betul-betul terbantu dengan aktivitas-aktivitas tersebut,” jelas Suprapto, didampingi Masduki Zakarijah, Kepala Departemen Pendidikan dan Elektronika dan Informatika UNY.
Misalnya, kata Suprapto, membuat Power Point bagaimana sih supaya menarik dengan memanfaatkan AI. Atau aplikasi yang lain, terus kemudian nanti harapannya bisa diterapkan oleh guru tersebut pada saat pembelajaran.
Kelebihan dari AI ini, menurut Suprapto, untuk mempermudah dan mempersingkat atau menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang memang kadang tidak bisa diselesaikan.
“Dengan AI bisa membantu. Kita gunakan aplikasi yang sudah ada seperti Open ChatGPT, AI PPT, Teachable Machine atau lainnya. Dari aplikasi yang sudah ada di internet itu kita explore supaya guru bisa memanfaatkan,” terang Suprapto.
Harapannya, kata Suprapto, guru bisa paham terkait dengan AI. Kemudian untuk pembelajaran, mempermudah atau tidak, sehingga harapannya guru itu bisa membuat atau meng-create sesuatu bisa lebih mudah. Misalnya saja mau persiapan mengajar, persiapan materi atau lainnya, itu bisa dengan mudah dilakukan .
Namun demikian, Masduki juga mengingatkan, bahwa jangan semuanya tergantung pada AI. Karena kalau tergantung kurang tepat. AI hanya membantu saja dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran.
“Yang diharapkan guru bisa terbantu dengan adanya tool- tool tersebut. Kemudian tahu apa yang harus dilakukan supaya betul-betul bisa diantisipasi mana yang baik mana yang tidak, janga semua tergantung pada mesin,” pungkas Masduki. (Jon)