KORANJURI.COM – Bekerjasama dengan Satlantas Polres Purworejo, SMKN 8 Purworejo memberikan edukasi pada siswa tentang keselamatan berkendara, Kamis (08/05/2025).
Diikuti 285 siswa dari kelas X, pada kegiatan yang berlangsung di aula setempat, dari Satlantas Polres Purworejo hadir Kanit Kamsel Satlantas Ipda Tukul Puji Puriyono, S.H., M.H., beserta tim.
Pada kesempatan tersebut, dalam kegiatan Dikmas Lantas ini, edukasi diberikan langsung oleh Kanit Kamsel Satlantas, yang memberikan bimbingan dan penyuluhan terkait dengan tata tertib berlalulintas di jalan raya.
Puji menyampaikan materi tentang tata cara berlalulintas, tidak menggunakan knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, baik itu knalpot brong, bising ataupun bobokan.
“Kita sampaikan agar selalu mematuhi peraturan berlalulintas, tetap mengutamakan keselamatan sebagai kebutuhan,” jelas Puji, di sela kegiatan.
Menurut Puji, pasca sosialisasi ini, jika ada hal-hal yang memicu kericuhan warga, terutama tentang knalpot lagi, pihaknya akan lakukan upaya persuasif dengan tindakan di jalan raya.
Dia berharap kepada seluruh siswa untuk tidak menggunakan knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
“Gunakan knalpot standar agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lancar,” pesan Puji.
Setyo Ernawati, S.Pd., M.pd , Waka Kesiswaan SMKN 8 Purworejo menambahkan, pemberian edukasi pada siswa kelas X terkait dengan keselamatan berkendara, merupakan bagian dari Giat Mister (Kegiatan Kamis Karakter).
“Pada umumnya di sekolah-sekolah kegiatan tersebut dilakukan di hari Ju’mat. Namun khusus di SMKN 8 Purworejo dilakukan di hari Kamis pagi,” ungkap Erna.
Dalam Giat Mister ini, kata Erna, bentuk kegiatannya juga berbeda-beda tiap minggunya. Kadang jalan santai, kerohanian, senam bersama atau lainnya.
Pada Giat Mister Kamis (08/05/2025) ini, untuk kelas XI melakukan jalan sehat sementara kelas X mengikuti kegiatan edukasi dari Polres.
Yang melatarbelakangi kegiatan ini, menurut Erna, karena belakangan terdengar lagi banyak siswa yang menggunakan knalpot brong.
Tak hanya itu. Karena berada di daerah pinggiran, banyak siswa yang berkendara tidak memakai helm. Mayoritas siswa juga parkir di luar sekolah.
“Kita memberikan edukasi langsung dari ahlinya. Mereka tentunya lebih mendengarkan dari pada gurunya yang menjelaskan,” ujar Erna.
Dengan adanya edukasi ini, sebut Erna, harapannya anak-anak lebih sadar diri dan mematuhi hukum itu jangan karena takut, tapi karena memang sadar mereka memerlukan itu demi keselamatan diri.
Secara terpisah Kepala SMKN 8 Purworejo Wahyono, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai langkah proteksi, sehingga diharapkan semua siswa berkendara selalu mematuhi peraturan yang berlaku dan membuat kenyamanan bagi semuanya. (Jon)