Ia juga menegaskan upaya pemberdayaan disabilitas tidak bisa hanya dibebankan kepada pegiat disabilitas, pemerintah, dunia usaha, atau akademisi saja. Untuk mendukung proses pembangunan di Indonesia harus saling bahu membahu menciptakan masyarakat yang adil, berdaya, dan menghargai setiap individu.
“Sangat penting diperhatikan bagaimana memperbaiki cara pandang masyarakat yang menempatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari keberagaman,” katanya.
Sementara itu ketua panitia kegiatan Sukarjo melaporkan, kegiatan peringatan hari disabilitas internasional adalah bagian dari upaya untuk mendukung kesetaraan bagi kaum disabilitas dalam proses pembangunan di Indonesia yang inklusif.
“Setiap tanggal 3 Desember diadakan peringatan Hari Disabilitas Internasional, yang diikuti berbagai komunitas disabilitas yang ada di Purworejo,” kata Sukarjo.
Rita Tri Haryani dari yayasan rehabilitasi Yakkum mengungkapkan bahwa kolaborasi Yakkum dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo terjalin sejak tahun 2014. Secara bertahap telah mendampingi 25 desa, melalui program desa inklusi.
“Tujuan dari pendampingan desa inklusi ini adalah untuk menjamin kualitas hidup penyandang disabilitas, anak perempuan dan lansia melalui layanan desa sosial dan kesehatan.