KORANJURI.COM – Sebanyak 24 perguruan tinggi swasta se Jateng dan DIY, menggelar kegiatan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru di SMK Kesehatan Purworejo.
Berlangsung dari Senin (24/04/2025) hingga Kamis (17/04/2025), sosialisasi diikuti 152 siswa kelas XII dari kompetensi keahlian Keperawatan dan Farmasi.
Fauziah Rahmawati, M.Pd., selaku guru BK SMK Kesehatan Purworejo menyebut, 24 perguruan tinggi swasta tersebut berasal dari Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Kebumen dan Purworejo.
“Dalam sosialisasi tersebut, mereka menyampaikan informasi tentang perguruan tinggi masing-masing, cara masuk ke perguruan tinggi, sistem perkuliahan, biaya dan lain sebagainya,” jelas Fauziah, Rabu (26/04/2025).
Tujuan dari BK mengadakan sosialisasi tersebut, kata Fauziah, untuk menambah informasi kepada siswa kelas XII, karena banyak dari mereka yang ingin melanjutkan kuliah. Sosialisasi juga bertujuan untuk menambah wawasan, bahwa melanjutkan kuliah tidak hanya di universitas negeri tapi juga bisa di swasta, sehingga siswa akan banyak pilihan.
Disampaikan, bahwa saat ini sudah ada 7 siswa SMK Kesehatan Purworejo yang sudah diterima di universitas atau perguruan tinggi negeri. Beberapa siswa saat ini sedang mengikuti seleksi Simama dan SNBT. Lainnya, ada 10 siswa yang sudah mendaftar di beberapa perguruan tinggi swasta.
“Insya Allah, jumlah siswa yang melanjutkan kuliah masih bertambah lagi,” ungkap Fauziah.
Adanya sosialisasi ini, menurut Fauziah, sebagai bentuk perwujudan dari motto sekolah, bahwa siswa SMK Kesehatan Purworejo siap bekerja siap kuliah, siap bekerja sambil kuliah.
Dari beberapa universitas yang melakukan sosialisasi, terang Fauziah, ada juga universitas yang menawarkan kuliah sambil bekerja .
“Harapannya dengan sosialisasi ini siswa makin termotivasi. Bagi yang ingin kuliah tetap kuliah, kemudian bagi yang ingin kuliah sambil bekerja juga ada pilihan,” kata Fauziah.
Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd., menyambut baik adanya sosialisasi ini. Pihaknya berkomitmen, bahwa siswa memang diarahkan untuk bisa melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ada beberapa alasan kenapa kita memberikan penekanan kepada siswa untuk melanjutkan kuliah,” ujar Nuryadin.
Dari sisi agama, kata Nuryadin, memang ada perintah untuk selalu menuntut ilmu dengan setinggi-tingginya.
Di era globalisasi, jika anak-anak Purworejo khususnya hanya lulusan SMK, maka akan ‘hilang’ di tengah persaingan. Karena kedepan, kata kuncinya di kwalitas pendidikan untuk menjawab persaingan di era globalisasi. Dan hal ini bisa ditempuh dengan melanjutkan kuliah.
“Sesuai UU Ketenagakerjaan, bahwa jika hanya lulusan SLTA maka hanya sebagai karyawan kontrak. Maka paling tidak untuk bisa menjadi karyawan statusnya haruslah S1 atau minimal D3. Begitu juga jika ingin bekerja di instansi kesehatan,” terang Nuryadin.
Adanya bandara internasional YIA di Kulonprogo, kata Nuryadin, juga menjadi alasan tersendiri. Jangan sampai anak-anak Purworejo menjadi landasan orang untuk meninggalkan landasan.
“Pesawat pulang pergi akan melewati rumah kita, kita hanya nonton saja. Salah satu memanfaatkan bandara ini, tentu kwalitas anak-anak/SDM Purworejo harus berkualitas, salah satunya dengan kuliah. Karena kita ini sebenarnya keturunan orang-orang hebat,” pungkas Nuryadin.
Berikut daftar perguruan tinggi yang melakukan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru di SMK Kesehatan Purworejo.
Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Gombong, Universitas Ngudi Waluyo, STAINU Purworejo, STIKes Panti Rapih Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Universitas Alma Atta Yogyakarta, Universitas Jenderal Achmad Yani, Politeknik Permata Indonesia, STIFAR Semarang, Universitas Surya Global.
Universitas Elisabeth, Universitas Respati Yogyakarta, Poltekkes BSI, Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Harapan Bangsa, Universitas Tlogorejo, IBISA, STIKes Guna Bangsa, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Sultan Agung, STIKes YKY Yogyakarta dan STIKes Bantul. (Jon)