Usai PKL, 29 Siswa SMK TI Kartika Cendekia Purworejo Langsung Direkrut Dunia Industri

oleh
Pelaksanaan ujian PKL di SMK TI Kartika Cendekia Purworejo dengan melibatkan industri - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Usai menjalani PKL (Praktek Kerja Lapangan) sebanyak 29 siswa SMK TI Kartika Cendekia Purworejo langsung diterima bekerja di dunia industri. Mereka diterima bekerja di dunia di dunia usaha/dunia industri tempat mereka menjalani PKL sebelumnya.

Para siswa yang diterima saat ini sudah bekerja di beberapa industri yang tersebar di berbagai wilayah, seperti di Klaten, Semarang, Pati, Karanganyar, Yogyakarta, Kudus, Malang, Salatiga, Purworejo, Kutoarjo dan Kebumen.

Atas capaian ini, Kepala SMK TI Kartika Cendekia Purworejo Agus Setya Ardiyanto, A.Md., mengaku sangat bangga. Karena salah satu tujuan SMK adalah lulusannya langsung bisa terserap di dunia industri.

“Ini membuktikan bahwa kompetensi siswa lulusan SMK TI Kartika Cendekia Purworejo diakui dunia industri,” jelas Agus, Senin (14/04/2025).

Disampaikan, bahwa siswa kelas XII SMK TI Kartika Cendekia Purworejo sebanyak 134 siswa dari dua kompeten keahlian, Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi (TKJT) serta Desain Komunikasi Visual (DKV) menjalani PKL selama 6 bulan dari akhir Nopember 2024 hingga April 2025.

Mereka PKL di sejumlah industri sesuai latar belakang kompetensi keahlian masing-masing. Untuk lokasinya tersebar di seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seperti di Malang, Salatiga, Semarang, Kudus, Pati, Klaten, Yogyakarta, Pekalongan, Kebumen, Sleman, dan Purworejo. Salah satunya di Amazing People Group yang berpusat di Salatiga.

Sebelum penarikan PKL, kata Agus, dari sekolah mengirim surat ke industri, apakah anak-anak yang menjalani PKL bisa direkrut di tempat tersebut. Namun ternyata dari industri sudah melakukan seleksi selama siswa menjalani PKL, dengan melihat soft skill dan hard skillnya bagaimana.

“Alhamdulillah, 29 siswa langsung diterima bekerja. Ini merupakan PR besar dan ternyata industri saat ini mengambil anak-anak yang memiliki soft skill bagus, meliputi attitude, karakter, sopan santun dan lainnya. Dalam proses 6 bulan itu dari industri sudah mengetahui bagaimana kwalitas anak,” ungkap Agus.

Dibanding tahun lalu, kata Agus, jumlah anak yang langsung bekerja ini ada peningkatan. Jika sebelumnya usai PKL yang langsung direkrut industri hanya sekitar 15 anak, sekarang ada 29 anak, mayoritas dari jurusan DKV.

Usai menjalani PKL, saat ini siswa tengah menjalani ujian PKL. Agus menyebut, dengan kurikulum merdeka, pada semester akhir mapelnya PKL. Jadi tidak ada pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika atau lainnya. Seiring dengan mapelnya PKL, maka ujiannya adalah terkait PKL.

Yang diujikan, selama anak menjalani PKL, apa yang dia kerjakan, didukung dengan data dan dokumentasi kegiatan, maka anak akan menyusunnya dalam semacam laporan atau skripsi kecil. Laporan itu dipresentasikan di depan penguji, dalam hal ini guru pembimbing dan eksternal dari industri.

“Industri sengaja kita libatkan agar kwalitas anak betul-betul baik sesuai yang industri inginkan. Ujian PKL ini kita laksanakan selama lima hari, dari Jum’at (11/04/2025) hingga Rabu (16/04/2025). Bagi anak yang langsung diterima bekerja, tidak mengikuti ujian PKL ini,” terang Agus.

Dari hasil ujian PKL ini, diharapkan oleh Agus anak-anak yang tidak PKL di tempat industri tadi, siapa tahu industri tertarik untuk merekrutnya. Pihaknya ingin melebarkan sayap supaya anak-anak lebih banyak terekrut oleh industri.

Kusuma Dwi Wika, Holding HR Manajer di Amazing People Group, Salatiga, yang merupakan salah satu penguji dalam ujian PKL di SMK TI Kartika Cendekia Purworejo menyampaikan, bahwa yang diujikan dari sisi industri menurut Kusuma, hal-hal yang berkaitan dengan aplikatifnya di dunia industri.

“Karena tujuan dari PKL ini agar siswa mengenal dunia industri seperti apa. Jadi begitu lulus, ketika mereka terjun ke dunia industri tak kaget lagi,” terang Kusuma.

Disampaikan oleh Kusuma, lulusan SMK TI Kartika Cendekia Purworejo yang terserap di perusahaannya sejak menjalin kerjasama dari tahun 2022 akhir, dari awalnya hanya 4 siswa, kini meningkat menjadi sekitar 18 siswa.

“Bahwa kwalitas lulusan SMK TI Kartika Cendekia Purworejo, adanya keselarasan antara budaya di sekolah dengan budaya di industri,” ujar Kusuma.

Pihaknya punya komitmen, bahwa di perusahaannya tidak ada istilah PHK karena kompetensi. Tapi pihaknya konsen di karakter. Dan karakter siswa SMK TI Kartika Cendekia Purworejo bisa mengikuti budaya industri di perusahaannya.

“Kami mendiskripsikan karakter itu berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan soft skill. Karena hard skill itu bisa dipelajari, tapi kalau soft skill butuh keterampilan dan dilatih. Misal, sopan santun dengan orangtua, kalau dikatakan mampu pasti mampu. Tapi belum tentu mau,” kata Kusuma.

Berikut daftar siswa SMK TI Kartika Cendekia Purworejo yang langsung diterima bekerja usai menjalani PKL.

Aduba Muhammad Hamdani (Printex Klaten), Arya Nur Ma’ruf (Aston Semarang), Rahman Hidayat (Aston Karanganyar), Rudi Dermawan (Aston Yogyakarta), Andi Riyanto (Printex Kudus), Arif Muliana Fajri (Printex Semarang), Damar Bagus Kurniawan (Printex Kudus), Faqih Rizki Maulana (Printex Pati).

Ragil Andrean Novansyah (Printex Malang), Hasbi Ashari (Printex Salatiga), Kitmie Rewagi Suryo (Printex Pekalongan), Satrio Riski Saputra (Printex Pati), Agsant Patih Alfintyo (Aston pusat), Galih Mahdavika Handono (Printex Klaten), Muhammad Fauzan Ardiansyah ( Printex Klaten), Nurul Mubarokah (Printex Pekalongan), Tri Nur Setyono (Printex Pati), Zaenal Mustofa (Printex Klaten).

Nurvita Asih (Revo Digital Printing Purworejo), Fadya Nirmala (PT Bumi Nusa Agritama Kebumen) dan 9 siswa lainnya diterima di Lembaga Pelatihan Kerja Komtek Digital Kutoarjo, yakni Alifa Atikaromah, Akbar Apriano, Aulia Cahya Safitri , Adiv Muchlisatul Fauziah, Nofiyanti, Suci Rossul Sila Sari, Wahyu Adi Prabowo, Muhamad Iskandar Yusuf dan Desi Prastiwi. (Jon)