KORANJURI.COM – 20 anak yatim dan yatim piatu dari Desa Grantung, Kecamatan Bayan, menerima santunan dari STIKes Pemkab Purworejo, Jum’at (21/03/2025) sore.
Secara simbolis penyerahan dilakukan oleh Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti, S.H., Pembina Yayasan Manggala Praja Adi Purwa Purworejo Drs Murwanto, Ketua Yayasan Manggala Praja Adi Purwa Purworejo Kendrasmoko, S.Sos., M.Si dan Ketua STIKes Pemkab Purworejo Wahidin, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Purworejo menyampaikan apresiasi kepada STIKes Pemkab Purworejo, yang turut mengimplementasikan nilai-nilai kesalehan sosial di bulan Ramadhan yang penuh berkah, dengan melaksanakan kegiatan buka bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim.
“Mudah-mudahan kegiatan ini juga dapat menjadi wahana untuk menanamkan kepada para mahasiswa dan mahasiswi, agar kelak disamping memiliki kompetensi sesuai dengan program studi yang ditekuni, juga memiliki jiwa sosial kepada sesama,” ujar Bupati.
Diungkapkan oleh Bupati, bahwa
Yayasan Manggala Praja Adi Purwa Purworejo dan STIKes Pemkab Purworejo sesungguhnya merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten Purworejo.
Yayasan Manggala Praja Adi Purwa Purworejo awalnya merupakan Yayasan milik Pemerintah Kabupaten Purworejo. STIKes Pemkab Purworejo, pada awal berdirinya merupakan instruksi Bupati Purworejo bernama Akper Pemkab Purworejo, yang pengajuan ijinnya dilakukan oleh RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo.
Pada awalnya, tempat perkuliahan dilaksanakan di RSUD Purworejo selama kurang lebih 2 tahun. Sampai akhirnya Akper Pemkab Purworejo yang saat ini sudah berubah menjadi STIKes Pemkab Purworejo, membangun gedung sendiri yang kita gunakan sampai saat ini.
“Oleh karena itu, sekali lagi saya tegaskan, STIKes Pemkab Purworejo merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pemerintah Kabupaten Purworejo,” tandas Bupati.
Pada kesempatan tersebut Bupati berpesan agar STIKes Pemkab Purworejo dikelola secara profesional, baik dan benar, transparan serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian, STIKes Pemkab Purworejo dapat terus eksis dan menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang handal, dan dapat bersaing dengan para lulusan dari Perguruan Tinggi lainnya.
“Kuncinya antara lain adanya sinergitas antara pembina, yayasan dan pengelola, untuk bersatu, bekerja sesuai tupoksi, berdedikasi, transparan, dan semua diputuskan atas dasar musyawarah bersama,” pungkas Bupati.
Fajar Wijayanto, selalu ketua panitia kegiatan menjelaskan, selain santunan anak yatim, pada kesempatan tersebut juga digelar buka bersama yang diikuti mahasiswa, warga sekitar dan keluarga besar STIKes Pemkab Purworejo. Kegiatan juga diisi dengan pengajian oleh Ustad Irfan Hakim Syadzali dari Butuh.
“Tema kegiatannya ‘Memperbaiki Kwalitas Diri, Pertebal Amalan di Bulan Suci’,” terang Fajar.
Wahyu Widodo, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D., Pembina FKMM (Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim) STIKes Pemkab Purworejo menjelaskan, kegiatan buka bersama dan santunan anak yatim tersebut diinisiasi oleh FKMM.
“Kegiatan ini bersifat rutin di bulan Ramadhan, sebagai bentuk kegiatan sosial untuk masyarakat sekitar kampus, dalam hal ini masyarakat Desa Gantung, Kecamatan Bayan,” jelas Wahyu.
Karena kampus berada di Desa Grantung, sebut Wahyu, paling tidak dari STIKes bisa berkontribusi untuk masyarakat di sekitar kampus. Dan tidak hanya kepada masyarakat Desa Grantung saja tapi juga desa-desa lain di sekitar kampus. Dengan santunan, membantu anak-anak yatim agar bisa merasakan kebahagiaan menjelang lebaran dan di masyarakat sekitar bisa memberikan manfaat.
“Bagi mahasiswa bisa mengasah ketrampilan, kepekaan sosial sehingga dengan melakukan kegiatan santunan anak yatim dan juga pengajian, diharapakan dari sisi rohaninya ada peningkatan,” pungkas Wahyu. (Jon)